KKL Bentang Lahan membangun landasan konseptual mahasiswa Geografi Unesa

Prodi S1 Pendidikan Geografi Angkatan 2022 dan 2023 mengadakan kuliah kerja lapangan (KKL) di Yogyakarta. KKL merupakan pelaksanaan dari mata kuliah KKL Bentang Lahan. Materi mencakup pengenalan bentang lahan dan interaksi sosial yang ada pada setiap bentang lahan tersebut.
KKL dilaksanakan sebanyak tiga gelombang yang masing-masing gelombang diikuti oleh sekitar 100 mahasiswa dengan dipandu oleh 8 dosen. Dosen pembimbing pada kegiatan KKL ini terdiri dari Prof. Dr. Ketut Prasetyo, M.S., Dr. Nugroho Hari Purnomo, M.Si., Drs. Bambang Hariyanto, M.Pd. Drs. Agus Soetedjo, M.Si., Dr. Eko Budiyanto, M.Si., Dr. Aida Kurniawati, M.Si., Dr. Lidya Lestari Sitohang, M.Sc., Dr. Fahmi Fahrudi Fadirubun, M.Pd., Putu Wirabhumi, S.Pd., M.Sc., dan Nurul Makhmudiyah, S.Si. M.Si. Masing-masing dosen memberikan materi pada spesifikasi bidang keahliannya.
Turut serta memberikan materi terkait mitigasi bencana vulkanik disampaikan oleh Dr. Hanik Humaida, M.Sc. Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta. Pada kesempatan tersebut disampaikan materi terkait karakteristik vulkan Merapi hingga proses mitigasi kebencanaan vulkan Merapi selama ini. Pemberian materi kuliah lapangan oleh Kepala BPPTKG Yogyakarta dalam KKL Bentang Lahan ini sekaligus merupakan pelaksanaan dari kegiatan praktisi mengajar di Prodi Pendidikan Geografi Unesa tahun 2024.

Kegiatan dilaksanakan dari bentang lahan vulkanik di lereng atas vulkan Merapi hingga perbukitan Batur Agung yang meliputi formasi Semilir dan formasi Nglanggeran. Perjalanan dilanjutkan pada bentang lahan karst yang meliputi formasi Oyo dan formasi Gunungsewu. Bentang lahan selanjutnya ada pada bentang lahan eolian dan marin yang dilaksanakan di pantai Depok, area gumuk pasir Parangkusumo hingga pantai Parangtritis.

Materi selanjutnya disampaikan oleh dosen dengan penekanan-penekanan pada studi yang berkaitan dengan karakteristik bentang lahan dan aktivitas sosial pada bentang lahan tersebut. Mahasiswa berpraktek melakukan pengukuran tingkat infiltrasi dengan menggunakan double ring infiltrometer serta melakukan pengukuran parameter kualitas air dengan alat-alat ukur parameter kualitas air. Aktivitas ini memberikan pemahaman secara jelas kepada mahasiswa tentang perbedaan karakteristik tiap bentang lahan dalam kaitannya dengan tingkat infiltrasi air dan sifat kualitas air dari masing-masing bentang lahan tersebut.

Mahasiswa juga bimbing melakukan praktek pengukuran dan pemetaan lapangan dengan menggunakan theodolit. Aktivitas ini memberikan pengalaman praktis terkait teknik pemetaan pada berbagai kondisi bentang lahan. Selain itu, mahasiswa juga berpraktek melakukan analisis sosial dengan dipandu oleh dosen. Kegiatan ini memberikan pemahaman tentang pola-pola sosial pada setiap bentang lahan.
Share It On: